Senin, 22 Februari 2016

pernikahan korea






 ini dia pernikahan tradisional korea;






pernikahan tradisional Korea adalah pernikahan yang berlangsung secara tradisional yang masih dilaksanakan oleh sebagian masyarakat Korea. Tradisi yang diwariskan hingga kini berasal dari periode Dinasti Joseon, kerajaan terakhir Korea. Pada masa Dinasti Joseon, pernikahan pada usia 12 tahun sangat umum. Namun, rata-rata perempuan menikah pada usia 16 tahun. Pada keluarga-keluarga bangsawan bahkan rata-rata usia pengantin laki-laki bisa lebih muda beberapa tahun daripada pengantin wanita. Karena alasan ekonomi, laki-laki dari keluarga tidak mampu menikah pada usia lebih tua, tapi tidak lebih dari usia 20 tahun.
Laki-laki dan perempuan di Korea pada zaman dahulu tidak bisa memilih pasangan sesuka hati, karena pernikahan diselenggarakan oleh orang tua masing-masing dengan bantuan mak comblang. Kedua pengantin tak diizinkan bertemu sampai pada hari pernikahan. Pada saat bertemu, mereka sangat kaku. Menurut tradisi Konfusianisme, mereka diharapkan tidak mengekspresikan perasaan cinta secara terbuka, melainkan hanya meredam dalam hati. Pada zaman moderen, cara ini sudah tidak berlaku lagi, karena tiap orang melewati pernikahan diawali dengan jatuh cinta secara alami atas pilihan sendiri (yeon-ae) atau disusun berdasarkan persetujuan setelah kedua pasangan dipertemukan oleh orang tua dan mak comblang (jung-mae), masih dalam konteks pernikahan secara tradisional.
Bulan, tahun, hari dan jam lahir dianggap berpengaruh terhadap takdir seseorang. Informasi ini dikumpulkan lewat ramalan Empat Pilar (Saju). Melalui penaksiran secara mendalam terhadap Empat Pilar pria dan wanita, dapat dihasilkan ramalan (gunghap) yang menggambarkan apakah ada kecocokan dari kedua pasangan selama hidup mereka. Apabila ramalan berkata akan ada kesulitan atau hal yang buruk, kedua pihak mengkin bisa membatalkan pernikahan. Saat gunghap menghasilkan informasi yang bisa diterima, kedua pasangan mulai bertunangan. Pada acara pertunangan, kedua keluarga berkumpul di rumah calon dari pihak wanita atau sekarang bisa diadakan di restoran atau hotel dan tidak pernah di rumah calon pihak pria. Kedua pasangan saling menukar kado dan pria memberikan sebuah kertas putih yang berisi gunghap kepada keluarga wanita. Diskusi terus dilakukan dan tanggal pernikahan dipilih.
Beberapa hari sebelum acara pernikahan, keluarga pria mengirimkan sebuah kotak (ham) berisi hadiah (yemul) untuk calon mempelai wanita. Biasanya hadiah berupa pakaian dan perhiasan. Pada zaman dahulu, kotak dibawa oleh kurir, namun kini biasanya oleh teman dari mempelai pria. Pengantaran kotak dilakukan pada malam hari. Sang kurir biasanya minta upah uang dan arak dengan bercanda berteriak di depan rumah keluarga wanita "beli kotak ini! Kotak ini dijual!" Setelah dapat upah, kurir memberikan ham kepada ibu mempelai wanita. Selagi ibu memeriksa isi kotak dan hadiah, kurir diberi makan enak.
Upacara pernikahan diadakan di halaman rumah calon pengantin wanita. Pria dan wanita pertama-tama memberi hormat dan menuangkan minuman dengan dipisahkan meja upacara. Di atas meja disusun benang warna merah dan biru, lilin, kacang merah, beras, jujube, kacang kastanya, gotgam, tteok dan sepasang bebek yang melambangkan kasih sayang langgeng. Dalam ritual memberi hormat, wanita didampingi seorang atau dua orang asisten. Setelah upacara selesai, kedua pasangan sudah sah jadi suami istri. Pada malam hari, mereka masuk ke kamar pengantin dan tidak boleh keluar sampai pagi. Keesokannya, pasutri ditemani ayah atau paman (wanita) pergi ke rumah mertua membawa berbagai macam hadiah (sinhaeng). Wanita naik tandu sementara pria mengendarai kuda. Sampai di rumah orang tua pria, pasutri melakukan pyebaek, acara bertemu pertama kali dengan mertua. Wanita pertama-tama memberi salam kepada ayah dan ibu mertua kemudian memberikan hadiah. Setelah beberapa hari tinggal di rumah mertua, pasutri kembali lagi ke rumah orang tua wanita untuk dijamu pesta meriah.

rahasia sukses boyband dan grilband korea

  Negara indonesia adalah negara dengan berbagai budaya,salah satu budaya yg sedang membuming adalah dangdut.seiring jayanya dangdut semakin redup juga boyband dan grilband diindonesia untuk menghidupkan boyband dan grilband kembali ada beberapa tips yg diambil dari korea selatan,ini dia;

Rahasia Sukses Boyband dan Girlband Korea


informasitips.com – “Hari gini ngga tau K-Pop?! Wah ketinggalan jaman deeh!” seru seorang remaja kala asyik bercengkrama dengan temannya. Ya, meminjam istilah para ABG itu, sekarang coba, siapa sih tidak kenal nama – nama macam Super Junior, SNSD, Big Bang, Wonder Girls dan lain – lain. Kesuksesan sudah mereka raih manakala usia masih bisa dibilang remaja. Limpahan harta dan ketenaran mengalir bak air terjun yang tiada putus–putusnya. Tapi tunggu dulu, semua itu diraih dengan cara yang tidak mudah lohh. Banyak hal – hal yang harus mereka korbankan demi status idola yang kini mereka sandang.
Dan berikut rahasia kesuksesan para grup Korea idola tersebut:
  1. Memiliki Leader/Pemimpin
    Hampir semua Boyband/Girlband/Grup di Korea pasti memiliki seorang Leader, dan biasanya yang dipilih itu adalah anggota tertua. Tapi ada juga yang dipilih karena jiwa kepemimpinannya yang menonjol. Contoh leader karena fakor usia: Leeteuk “Super Junior”, DooJoon “B2ST”, Onew “SHINee”, dll. Contoh leader karena jiwa pemimpin: Taeyeon “SNSD”, G-Dragon “Big Bang”, CL “2NE1”, Jong Hoon “FT Island”, U Know Yunhoo “DBSK” (Dulu sewaktu masih berlima), dll, Tetapi ada pula Grup yang tidak memiliki seorang leader, seperti U-Kiss, 2PM (dulu sempat Jay, namun sekarang tidak ada), dan lainnya.
  2. Rahasia Boyband Girlband Korea
  3. Golongan Darah A
    Lalu apa sih persamaan dari para “pemimpin” tersebut?? Ya. Rata – rata mereka memiliki golongan darah A. Kenapa begitu? Ada kabar yang menyebutkan bahwa manajemen artis Korea memang menerapkan aturan bahwa leader suatu grup harus bertipe darah A. Menurut mereka orang–orang dengan tipe darah A cenderung stabil, bertanggung jawab, penuh kharisma, selalu mengikuti aturan/disiplin, serta pembawaannya yang tenang.
  4. Memiliki Maknae
    Maknae (dibaca: Mangne) adalah hal yang paling penting setelah leader. Jika leader pada umumnya adalah anggota yang paling tua untuk memimpin grup tersebut, maknae adalah anggota termuda. Mereka biasanya disayang oleh anggota-anggota yang lebih tua dan diperlakukan seperti bayi. Meskipun demikian, banyak pula maknae yang bertubuh lebih besar dari anggota lainnya sehingga senang mem-bully anggota grupnya yang lebih tua.dari suatu grup biasanya harus lucu, “gila”, konyol ataupun bersikap bodoh. Contoh; Seungri “Big Bang” yang selalu narsis dan pede didepan kamera membuat para Hyung-nya (senior) terbahak–bahak; Kyuhyun “SuJu” yang selalu jahil dan konyol diantara para seniornya di grup; Mir “MBLAQ” yang selalu jadi bahan tertawaan para seniornya kala nyeletuk hal yang aneh–aneh; dan Chanana (Chansung) “2PM” yang juga sama “gilanya”. Banyak manajemen artis yang menonjolkan leadernya untuk meningkatkan popularitas grup, tetapi seiring berjalan waktu, manajemen artis idola ini akan lebih menonjolkan maknae-nya untuk menaikkan kepopularitasan grupnya. Dan rupanya banyak maknae yang berhasil dalam hal ini, sebut saja; Jiyeon “T-Ara” yang sukses dengan aktingnya, Seohyun “SNSD” yang sukses dalam serial “We Got Married”, ataupun Dongho “U-Kiss” yang tampil dalam berbagai variety show. Imbas kepopuleran mereka itulah yang akhirnya juga turut dirasakan grup mereka
  5. Manajemen Memilih Maknae Secara Khusus
    Dalam memilih maknae dari suatu grup ternyata ada aturannya lohh.. Manajemen artis mereka akan memilih seseorang untuk dijadikan maknae berdasarkan wajah dan kulitnya! Yaitu dia yang memiliki wajah baby face alias imut dan juga kulit yang seputih susu. Jika sudah menemukan kriteria seperti itu barulah dilihat bakatnya. Memang rata – rata maknae wajahnya cute dan cakep, tapi ada juga yang maknae-nya justru sering dikira leader atau yang paling tua. Contoh, Jinwoon “2AM” dan Chansung “2PM”.
  6. Maknae Dipilih Paling Akhir dan Harus Mengalah Pada Seniornya
    Maknae biasanya dipilih paling belakangan untuk bergabung dalam sebuah grup, karena dipilih secara khusus dan mungkin karena agak sulit mencari kriteria seperti itu. Oleh karenanya maknae ditempati oleh orang–orang yang “spesial”, entah karena penampilannya maupun bakatnya, seperti Seungri “Big Bang”, Kyuhyun “SuJu”, Seohyun “SNSD”, dan Taemin “SHINee”. Dipilih paling belakang dan harus mengalah! Wah… mungkin agak buruk ya penilaiannya, tetapi sebenarnya seperti ini pengertiannya; maknae tidak segan–segan membantu Hyung dan Unnie-nya (Hyung adalah senior laki–laki; Unnie adalah senior perempuan) dalam mengerjakan sesuatu. Kalau para seniornya sedang kerepotan, maknae selalu siap untuk membantu, bahkan terkadang dalam suatu grup, si maknae inilah yang paling ringan tangan melakukan pekerjaan di dorm mereka. Misalnya saja, Seungri “Big Bang” yang selalu rela kala memilih baju paling akhir ataupun rela berjalan kaki untuk membelikan hyung-nya minum. Atau Chansung “2PM” yang biasa beres–beres kalau yang lainnya sudah pada selesai makan.
  7. Harus ada Anggota Yang Menonjol di Grup
    Dalam sebuah grup idola hal ini mutlak adanya. Pasti ada satu atau dua orang yang lebih menonjol dibandingkan dengan personil lainnya, entah itu leader, maknae, ataupun anggota lainnya. Personil yang menonjol ini biasanya mendapat perhatian lebih dari publik, entah karena bakatnya atau kepribadiannya. Misal; Nikhun “2PM” karena wajahnya yang super tampan, Yoona “SNSD” karena kecantikannya, Heechul “SuJu” karena kepribadiannya yang unik, G-Dragon “Big Bang” karena gaya berpakaiannya, dan lainnya.
  8. Biasanya Vokalis Utama Tidak Terlalu Menonjol
    Suara para vokalis utama ini sudah pasti bagus dan keren, pokoknya tak perlu diragukan lagi deh! Namun sayangnya terkadang mereka tidak terlalu mendapat perhatian lebih dari publik karena mereka kurang menonjol jika dibandingkan dengan member lain di grupnya. Kadang–kadang nasib mereka menyedihkan loh.. sudah tak mendapat perhatian yang layak malah terkadang kalau grup tampil dengan performa mengecewakan, si vokalis utama inilah yang selalu kena sasaran. Contoh para vokalis bersuara emas namun sering terabaikan; Yesung “SuJu”, Taeyeon “SNSD”, dll.
  9. Memiliki Beberapa Profesi diluar Penyanyi
    Kesuksesan sebuah grup idola akan makin laris dan meroket namanya jika mereka tidak hanya dapat bernyanyi saja, melainkan juga melakukan kegiatan entertainment lain yang menunjang, misalnya saja; membintangi suatu iklan, menjadi endorser sebuah produk atau bahkan mempunyai reality show sendiri. Seperti yang dilakukan supergrup, Super Junior yang banyak tampil di berbagai reality show macam “Full House”; tampil dalam komersial “Kyoochon Chicken”, menjadi endorser “SPAO”, dan sebagainya. Juga ada Big Bang yang tampil di “1N2D” (1 Night 2 Days), iklan “LG Lollipop”, dan endorser brand “FILA”. Dan beberapa reality show yang menampilkan SNSD & SHINee dalam “Hello Baby”, B2ST “Idol Maid”, FT Island & MBLAQ dalam “Idol Army”, dsb. Dengan semakin seringnya mereka eksis, niscaya kepopuleran mereka akan semakin terbang tinggi tak hanya di industri hiburan Korea saja. Setelah mereka cukup puas dengan menyanyi, beberapa personil dari grup idola ini biasanya akan mencoba melebarkan sayapnya ke bidang–bidang lain, seperti berakting atau menjadi MC. Seperti yang dilakukan T.O.P (Big Bang); Onew “SHINee”; Leeteuk, Eunhyuk dan Siwon “Super Junior”; Jiyeon “T-Ara”; Yoona “SNSD”; Gi Kwang “B2ST”; Hong Ki “FT Island”; Yonghwa “C.N.Blue”; Taecyeon “2PM”, dll. Beberapa diantaranya sudah terbukti sukses dengan rating yang tinggi. Ini dikarenakan mereka sebelumnya telah terkenal sebagai bagian dari grup idola, maka saat kemunculan mereka sebagai aktor/aktris ataupun MC tentu saja sudah dinantikan fans setia mereka. Terkadang cara inipun dijadikan strategi bagi para produser untuk menaikkan rating acara mereka.
  10. Mendapatkan Training
    Semua member grup idola pasti pernah mengalami masa training dan menjadi anak trainee di manajemen artisnya masing–masing. Keputusan berapa lamanya masa training mereka tergantung dari penilaian manajemen yang menaungi mereka. Manajemen akan melihat apakah, si trainee itu sudah siap untuk debut dan diorbitkan menjadi idola atau belum. Dan tiap–tiap personil dalam suatu grup belum tentu memiliki masa training yang sama, ada yang 1, 2 atau 3 tahun; 6 tahun seperti G-Dragon dan Taeyang “Big Bang” atau bahkan 7 tahun seperti Yoona atau Jessica “SNSD”. Tetapi ada juga yang singkat, seperti Kyuhyun dari SuJu yang hanya selama 3 bulan saja.
  11. Dipasangkan Dengan Member lainnya
    Kebanyakan member grup pasti dipasangkan dengan member lain dari satu grup yang sama atau dari grup lain. Ini hanyalah sebagai sebuah siasat saja dari manajemen untuk semakin menambah greget dan polaritas grup mereka. Contoh member yang dipasangkan dengan member dalam satu grup: G-Dragon & Seungri “Big Bang” (G’Ri Couple); dari SHINee ada Onew & Key (OnKey), Onew & Taemin (OnTae), Taemin & Minho (2Min), dsb. Dan contoh member yang dipasangkan dengan member lain grup adalah G-Dragon “Big Bang” & Sandara Park “2NE1” (DaraGon), Woo Young “2PM” & Sandara Park (WooDara), dan lainnya.
  12. Tinggal Serumah
    Alasan ini cukup masuk akal, penempatan anggota grup dalam satu rumah/dorm/asrama akan lebih memudahkan manajemen artis mereka dalam pangaturan jadwal, selain tentunya menjadikan para personilnya lebih dekat dan mengenal lebih jauh lagi sehingga menimbulkan chemistry diantara mereka.
  13. Rela Berkorban
    Banyak member grup idola yang harus rela meninggalkan bangku sekolah atau kuliahnya demi mengejar karir keartisannya. Mereka harus memilih antara impian dan kewajiban sebagai siswa. Memang terdengar dilematis, namun itulah kehidupan. Seperti contohnya para idola ini yang harus mengorbankan yang satu untuk mendapatkan yang lainnya. Sohee harus rela melepaskan sekolahnya demi debutnya bersama Wonder Girls di Amerika. Dan beberapa idola lainnya yang melakukan hal sama, namun kemudian mengambil ujian penyetaraan dan melanjutkan ke Universitas
  14. Punya Sebutan Untuk Basis Fansclubnya
    Yang terakhir ini tentu saja tidak boleh ketinggalan, selain karena para pendukungnya inilah para grup idola bisa terus eksis, nama yang diberikan para idola ini tentu saja menjadi kebanggan para fans setia mereka. Semua band berlomba – lomba memberikan nama yang unik, menarik dan gampang diingat untuk para fansnya, dari mulai VIP (Big Bang), E.L.F (Super Junior), Hottest (2PM), SONE (SNSD), Wonderful (Wonder Girls), Blackjack (2NE1), dan banyak lainnya

GEMPUR LEMAK DENGAN BODY COMBAT

waLKING KNESS
Jika sebelumnya, di era tahun 90an anda mengenal senam aerobik dengan sebutan senam SKJ. Maka seiring berkembangnya zaman, olahraga aerobik kini telah ditransformasikan menjadi suatu gerakan yang lebih inovatif. Salah satunya dengan mengkolaborasikan olahraga senam dengan martial art movements, atau sering kali orang menyebutnya dengan ‘body combat’.
Olahraga yang tergolong jenis aerobik ini cukup memberikan impact positif bagi pembentukan otot serta pembakaran lemak, sehingga kepemilikan tubuh atletis akan mudah terbentuk. Kelas ini pertama kali dirilis dan dipublikasikan Les Mills International pada tahun 1999 tepatnya di Negara New Zealand, dimana Body combat merupakan kombinasi gerakan yang mengadopsi dari beberapa cabang martial art, seperti: karate, boxing, muaythai, capoeira dan taichi. Selain itu, iringan musik serta koreografi yang ter-update selama tiga bulan sekali, membuat gerak tubuh menjadi lebih energik dan atraktif sehingga anda tidak akan merasa bosan. Berikut beberapa pembahasan singkat seputar body combat yang mampu membakar lemak ekstra cepat, dan perlu dipastikan tubuh anda bergerak dengan maksimal.
body-combat-1

Manfaat

Saat ini kehadiran Body combat memang cukup popular dikalangan fitness mania, karena dapat meningkatkan kemampuan kardio vascular menjadi lebih baik sehingga peredaran darah dalam tubuh bekerja sempurna. Selain itu tingkat pembakaran kalori yang dihasilkan jauh lebih baik. Namun pada dasarnya, gerakan body combat dimaksudkan untuk melatih keseimbangan tubuh anda dengan pola kecepatan gerak serta ketepatan dalam bertindak. Dengan demikian tubuh akan terlatih menjadi gesit dan lincah.
Body combat9)
Sedikit berbicara mengenai jumlah pembakaran kalori yang dihasilkan tubuh saat melakukan body combat. Maka banyak pendapat ahli olahraga menyebutkan, bahwa dengan body combat tubuh akan membakar kalori sebanyak 300-800 kalori /jam tergantung dengan intensitas seseorang saat berlatih. Ini artinya,  semakin rutin anda berlatih 3 kali dalam seminggu, maka semakin banyak pula jumlah pemangkasan lemak yang ada pada tubuh. Tak hanya itu, masih banyak manfaat lainnya yang akan anda peroleh jika teknik tersebut dilakukan dengan tepat. Diantaranya meningkatkan self confidence serta pembentukan otot pada tubuh bagian lengan, paha, hingga otot perut.
“Setiap orang tentu memiliki sisi fighter nya masing-masing, sehingga dengan mengikuti kelas aerobik body combat seseorang akan mendapatkan feeling untuk membela diri walaupun bersifat non contact. Kemudian manfaat lainnya adalah pembentukan otot dari setiap gerakan yang dilakukan ”Ujar Ponnie” yang merupakan instruktur terbaik di Gold Gym.

Body combat bagi penderita obesitas

Tidak ada batasan usia, gender, hingga postur tubuh sekalipun jika mengikuti kelas aerobik ini. Semuanya berhak mendapatkan pelayanan kebugaran dalam mewujudkan tubuh sehat, tidak terkecuali bagi anda yang menderita obesitas. Anda dapat melakukan gerakan tersebut sesuai dengan batas kemampuan tubuh yang disanggupi, tidak perlu ngoyo untuk melompat atau bahkan menendang dengan kaki yang tinggi. Cukup dengan bergerak cepat sesuai instruksi yang diperagakan instruktur, maka pembakaran lemak pun dapat lebih Anda rasakan.

Gerakan Body Combat

les-mills-body-combat02
Pada hakikatnya, setiap olahraga selalu didahulukan dengan pemanasan dan kemudian ditutup dengan pendinginan. Berikut beberapa tahapan serta gerakan yang ada dalam body combat :

1. Pemanasan

Pada tahap ini seluruh gerakan terfokus pada pemanasan otot-otot, diikuti dengan mempelajari teknik dasar dari beberapa gerakan martial art. Diantaranya, sepeti melakukan kuda-kuda yang aman, sikap pukulan serta tendangan yang nantinya akan dikembangkan lebih lanjut pada tahap latihan inti.

2. Inti

Satu hal yang tak kalah menariknya ketika mengolah tubuh melalui body combat, disini anda akan dibuat berkeringat dengan menekankan intensitas kecepatan pada tinju, tendangan, dan langkah kaki. Semakin banyaknya gerakan beladiri yang dikombinasikan, maka semakin banyak pula teknik kesulitan yang akan  ditemukan. Oleh karenanya, tetap terus perhatikan antara gerakan anda dengan instruktur.

3. Pendinginan

Dipenghujung sesi, gerakan aerobik body combat lebih dominan dengan teknik beladiri taichi dan yoga. Tujuannya untuk merekondisikan tubuh dengan mengembalikan sistem pernafasan, diimbangi gerak tubuh yang perlahan-lahan. Lakukanlah penuh penjiwaan, agar tubuh lebih merasakan manfaat kebugarannya.

Tips menghindari cidera

g1

1. Mulailah dengan intensitas rendah

Bagi anda yang baru mengikuti kelas aerobik ini, dianjurkan memulainya dengan intesitas rendah, yaitu dengan tidak melakukannya terlalu cepat dan juga tidak terlalu terburu-buru. Pertama-tama cermati dulu secara mendalam dengan teknik tendangan, pukulan dan langkah yang dimaksud, agar manfaat kontraksi otot yang dilakukan tepat mengenai sasaran. Selain itu lakukanlah stretching sebelum memulai pemanasan, agar otot-otot anda menjadi lentur.

2. Perhatikan instruktur

Ketika pikiran anda terfokus pada gerakan instruktur, maka anda akan terlindung serta terhindar dari berbagai cidera yang dialami selama berlatih, seperti bersenggolan, menendang teman dan lain sebagainya. Melihat dengan keterbatasan tempat dan banyaknya peminat yang menghadiri kelas tersebut, diusahakan agar anda tetap memperhatikan saran yang diintruksikan pelatih.

3. Kenali kemampuan diri kita

Mengapa tips ini perlu dilakukan? Pasalnya jika anda tidak mengenali kemampuan yang dimiliki, maka tubuh tidak akan merasakan khasiatnya. Jika kondisi badan sedang dalam keadaan tidak fit, maka anda tidak dianjurkan untuk mengikuti kelas aerobik ini.

4. Lakukan dengan penuh semangat

Kesulitan saat bergerak, bukan menjadi suatu alasan untuk terus melakukannya dengan penuh semangat dan sukacita. Hilangkan semua beban pikiran yang membuat suasana hati dalam keterpurukan, niscaya beban pikiran tersebut akan dapat terobati.
Mengutip dari pembahasan singkat tadi, maka dapat ditarik kesimpulan. Bahwa kelas body combat, merupakan suatu pelayanan kelas kebugaran yang layak untuk dijadikan program terbaik pembakaran lemak anda. Melihat besarnya jumlah pembakaran kalori yang dihasilkan tubuh, maka tidak perlu ragu jika anda seringkali mengikuti kelas tersebut. Sehingga impian anda untuk membangun tubuh atletis dapat terwujudkan. Selain itu segi positif dari gerakan beladiri anda akan tumbuh dengan sendirinya, meskipun anda belum memiliki basic martial art. Semoga dengan informasi diatas dapat menjadi referensi terbaik Anda untuk menentukan pilihan dalam program fat loss.

hobi bikin meme k-pop

 hobi buat meme k-pop        

 indonesia adalah salah satu penggemar k-pop terbesar.Hampir setiap hari
para fans mengepost meme tentang biasnya setiap hari,kadang meme itu malah seperti pelecehan tapi ngga jarang juga meme yang sampai bikin ketawa terpingkal-pingkal.ini contohnya;

Gambar Meme Kocak Lucu KPOP


gambar meme kocak lucu artis kpop

gambar meme kocak lucu artis kpop

gambar meme kocak lucu artis kpop

gambar meme kocak lucu artis kpop

gambar meme kocak lucu artis kpop

gambar meme kocak lucu artis kpop

MEME LUCU KPOP
 
Lihat juga : MEME KPOP EXO

gambar meme kocak lucu artis kpop

gambar meme kocak lucu artis kpop

gambar meme kocak lucu artis kpop

pendidikan



Pendidikan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.[1] Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.
Sebuah hak atas pendidikan telah diakui oleh beberapa pemerintah. Pada tingkat global, Pasal 13 PBB 1966 Kovenan Internasional tentang Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya mengakui hak setiap orang atas pendidikan.[2] Meskipun pendidikan adalah wajib di sebagian besar tempat sampai usia tertentu, bentuk pendidikan dengan hadir di sekolah sering tidak dilakukan, dan sebagian kecil orang tua memilih untuk pendidikan home-schooling, e-learning atau yang serupa untuk anak-anak mereka.

Daftar isi

Filosofi pendidikan

Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Bagi sebagian orang, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."[butuh rujukan]
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam, sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka, walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

Fungsi pendidikan

Menurut Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi yang nyata (manifes) berikut:
  • Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
  • Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi kepentingan masyarakat.
  • Melestarikan kebudayaan.
  • Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.
Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.
  • Mengurangi pengendalian orang tua. Melalui pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas dan wewenangnya dalam mendidik anak kepada sekolah.
  • Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah memiliki potensi untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah dan masyarakat tentang sesuatu hal, misalnya pendidikan seks dan sikap terbuka.
  • Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan dapat mensosialisasikan kepada para anak didiknya untuk menerima perbedaan prestise, privilese, dan status yang ada dalam masyarakat. Sekolah juga diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi atau paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
  • Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah dapat pula memperlambat masa dewasa seseorang karena siswa masih tergantung secara ekonomi pada orang tuanya.
Menurut David Popenoe, ada empat macam fungsi pendidikan yakni sebagai berikut:
  • Transmisi (pemindahan) kebudayaan.
  • Memilih dan mengajarkan peranan sosial.
  • Menjamin integrasi sosial.
  • Sekolah mengajarkan corak kepribadian.
  • Sumber inovasi sosial.

Ekonomi

Telah dikemukakan bahwa tingkat pendidikan yang tinggi sangat penting bagi negara-negara untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi.[3] Analisis empiris cenderung mendukung prediksi teoritis bahwa negara-negara miskin harus tumbuh lebih cepat dari negara-negara kaya karena mereka dapat mengadopsi teknologi yang sudah dicoba dan diuji oleh negara-negara kaya. Namun, transfer teknologi memerlukan manajer berpengetahuan dan insinyur yang mampu mengoperasikan mesin-mesin baru atau praktek produksi yang dipinjam dari pemimpin dalam rangka untuk menutup kesenjangan melalui peniruan. Oleh karena itu, kemampuan suatu negara untuk belajar dari pemimpin adalah fungsi dari efek "human capital". Studi terbaru dari faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi agregat telah menekankan pentingnya lembaga ekonomi fundamental[4] dan peran keterampilan kognitif.[5]
Pada tingkat individu, ada banyak literatur, umumnya terkait dengan karya Jacob Mincer,[6] tentang bagaimana laba berkaitan dengan pendidikan dan modal manusia lainnya. Karya ini telah memotivasi sejumlah besar studi, tetapi juga kontroversial. Kontroversi utama berkisar bagaimana menafsirkan dampak sekolah.[7][8] Beberapa siswa yang telah menunjukkan potensi yang tinggi untuk belajar, dengan menguji dengan intelligence quotient yang tinggi, mungkin tidak mencapai potensi penuh akademis mereka, karena kesulitan keuangan.[reason-actually some students at the low end get better treatment than those in the middle with grants, etc. needs RS]
Ekonom Samuel Bowles dan Herbert Gintis berpendapat pada tahun 1976 bahwa ada konflik mendasar dalam pendidikan Amerika antara tujuan egaliter partisipasi demokratis dan ketidaksetaraan tersirat oleh profitabilitas terus dari produksi kapitalis di sisi lain.[9]

Referensi

  1. ^ Dewey, John (1916/1944). Democracy and Education. The Free Press. pp. 1–4. ISBN 0-684-83631-9.
  2. ^ ICESCR, Article 13.1
  3. ^ Eric A. Hanushek (2005). Economic outcomes and school quality. International Institute for Educational Planning. ISBN 978-92-803-1279-9. Diakses tanggal 21 October 2011.
  4. ^ Daron Acemoglu, Simon Johnson, and James A. Robinson (2001). "The Colonial Origins of Comparative Development: An Empirical Investigation". American Economic Review 91 (5): 1369–1401. doi:10.2139/ssrn.244582. JSTOR 2677930.
  5. ^ Eric A. Hanushek and Ludger Woessmann (2008). "The role of cognitive skills in economic development" (PDF). Journal of Economic Literature 46 (3): 607–608. doi:10.1257/jel.46.3.607.
  6. ^ Jacob Mincer (1970). "The distribution of labor incomes: a survey with special reference to the human capital approach". Journal of Economic Literature 8 (1): 1–26. JSTOR 2720384.
  7. ^ David Card, "Causal effect of education on earnings," in Handbook of labor economics, Orley Ashenfelter and David Card (Eds). Amsterdam: North-Holland, 1999: pp. 1801–1863
  8. ^ James J. Heckman, Lance J. Lochner, and Petra E. Todd., "Earnings functions, rates of return and treatment effects: The Mincer equation and beyond," in Handbook of the Economics of Education, Eric A. Hanushek and Finis Welch (Eds). Amsterdam: North Holland, 2006: pp. 307–458.
  9. ^ Samuel Bowles; Herbert Gintis (18 October 2011). Schooling In Capitalist America: Educational Reform and the Contradictions of Economic Life. Haymarket Books. ISBN 978-1-60846-131-8. Diakses tanggal 21 October 2011.